1. Wabah (epidemyc): penyakit yang tidak terdapat secara tetap disuatu daerah lalu menyerang sejumlah besar orang dari daerah tersebut pada waktu yang sama, dan menular dari satu orang ke orang lain.
2. Wadi (arroyo) saluran sungai berlantai rata bertebing curam yang terdapat di zona gersang.
3. Waktu generasi (generation time) lama kelangsungan rata-rata suatu daur hidup antara kelahiran dan perkembangbiakan.
4. Waktu hunian (recidence time) lama suatu objek tinggal berada dalam suatu sistem.
5. Waktu ledak (burst time) lama waktu terjadinya adsorpsi fag sampai fag-fag baru dilepas.
6. Waktu penyajian (presentation time) waktu minuman yang diperlukan untuk menghadapkan makhluk pada suatu sumber rangsangan sampai terjadi reaksi atau responsi.
7. Waktu perangkapan (doubling time) waktu rata-rata yang diperlukan jumlah sel atau individu dalam populasi meningkat dua kali
8. Waktu perputaran (turnover time) waktu yang diperlukan untuk melengkapkan suatu daur dalam satu sistem
9. Waktu reaksi (reaction time) interval waktu antara suatu rangsangan dan reaksi terhadapnya
10. Waktu reduksi desimal (decimal reduction time,D value, D10 value) waktu yang diperlukan untuk menurunkan jumlah populasi sampai menjadi 10% ukuran aslinya
11. Waktu sintesan khas (specific survival time) ukuran derajat kemampuan tumbuhan menyimpan air dipucuknya setelah terhentinya pemberian air
12. Wallacea (wallacea) zona transisi antara kawasan zoogeografi Oriental dan Australia yang terletak diantara garis wallacea dan garis Weber dan meliputi Sulawesi, Lombok Sumbawa, Flores dan Timur
13. Wanda (phisiognomy) penampilan khas suatu komunitas tumbuhan atau vegetasi fisiognomi menyerupai tetua betina
14. Warna apetitik (apatetik coloration) pola warna yang penuh tipuan untuk mengelabui predator, misalnya menyerupai sifat fisik habitatnya, kamuflase
15. Warna aposem (aposematic coloration) warnaperingatan bahaya untuk perlindungan
16. Warna intravital (intravital staining) pewarnaan sel hidup tampa membunuhnya; intravitam
17. Warna kilasan (flash colour) warna mencolok terletak pada bagian tubuh hewan yang dapat disembunyikan untuk membntu penyamaran dalam menghindari predator
18. Warna pembingung (confusing coloration) pewarna perlindungan yang dapat membingungkan predator dengan jalan menyuguhkan citra berbeda sesuai dengan keadaan pergerakan mangsa
19. Warna pengarah (directive coloration) tanda-tanda permukaan yang mengalihkan perhatian atau serangan predator pada bagian tidak vital tubuh mangsa
20. Warna penggera (warning coloration) warna mencolok unuk menunjukkan keberacunan, tak termakanlah dan sifat berbahaya suatu makhluk kepada calon predator
21. Warna perlindungan (protective coloration) warna dan tanda tubuh yang menyerupai substrak dan lingkungan sehingga membantu menghindari musuh
22. Warna proaposem (proaposematic coloration) warna peringatan yang sering diperlihatkan hewan beracun tak termakankan
23. Warna pseudoaposem (pseudosematic coloration) warna peringatan yang sering berbentuk tiupan seperti pada mimikri Bates
24. Warna sinaposem (synaposematic coloration, synaposematism) warna perlindungan yang isyarat peringatannya dimiliki bersama dengan jenis lain, seperti pada mimikri Mueller
25. Wawasan (realm) satuan biogeografi terbesar meliputi zona-zona iklim dan fisiografi utama
26. Wawasan biogeografi (biogeographical realm) pembagian utama lingkungan teristeral yang dicirika oleh biota khasnya
27. Wawasan Holarktik (holarctic realm) daerah fauna terdiri atas Eropa, Afrika Utara sampai ke Sahara, Asia sampai ke pegunungan Himalaya dan Amerika Utara sampai ke Meksiko
28. Wawasan lemur (lumurian realm) daerah fauna yang terbatas pada pulau Madagaskar
29. Wawasan Oriental (oriental realm) bagian bumi yang mencakup Asia disebelah timur DAS Indus, disebelah selatan DAS Yang-Tse-Kiang, Srilangka, Sumatra, Jawa dan Filipina
30. Wawasan palearktik (palaearctic realm) bagian wawasan Holarktik ang mencakup Eropa, Afrika di uatara Sahara, dan Asia sejauh keselatan sampai pinggir selatan DAS Yang-Tse-Kkiang, Himalayadan kebarat sampai S. Indus
31. Weismannisme (weismannism) konsep yang menyatakan bahwa ciri perolehan tidak diwariskan dan bahwa hanya perubahan pada plasma nutfah yang diteruskan dari generasi ke generasi
32. Wilayah biotik (biotic area) daerah luas yang dapat dibatasi berdasarkan flora dan faunanya
33. Whooping cough: batuk rejan, radang yang terjadi pada tenggorokan yang disebabkan oleh Haemophilus pertussis
34. White pulp: pulpa dalam limfa yang banyak mengandung limposit
35. Whiplash phenomenon: gejala-gelaja yang disebabkan robeknya jaringan otot tendon karean terjadinya gerakan bagian badan secara tiba-tiba kesatu arah dan dengan cepat membalik kearah yang berlwanan
36. Watershift: perubahan lokasi air dari satu ruang tubuh keruang tubh yang lainnya
37. Wanda: penampilan khas suatu komunitas tumbuhan atau vegetasi
38. Waktu sintasan khas: ukuran derajat kemampuan tumbuhan penyimpanan air dipucuknya setelah pemberian air terhenti
39. Wana wisata: wisata didaerah hutan
40. Warna intravital: pewarnaan sel hidup tampa membunuhnya
NAMA : SUHARTATIK
NIM : 201010070311121
KELAS : BIOLOGI 3C
Tidak ada komentar:
Posting Komentar