Selasa, 13 Desember 2011

HURUF P

1. Pagosit : Jenis tumbuh – tumbuhan yang sering tumbuh di kaki bukit
2. Pair : Tidak berfungsi secara normal
3. Pakikauli : Sifat batang yang berbentuk pendek, gemuk, dan mendaging
4. Palandikola : Organisme yang suka menghuni habitat rawa
5. Paleoatekologi : Ilmu yang membahas tentang ekologi individu jenis fosil
6. Paleobiogeografi: Ilmu yang membahas tentang penyebaran geografi hewan dan tumbuhan fosil
7. Paleobotani : Ilmu yang membahas tentang kehidupan tumbuhan sepanjang sejarah geologi bumi
8. Paleoekologi : Ilmu ysng membahas tentang ekologi komunitas kecil
9. Paleofitogeografi: Ilmu yang membahas tentang penyebaran tumbuhan sepanjang masa sejarah geologi
10. Paleopalinologi : Ilmu yang membahas tentang spora dan serbuk sari
11. Palinofag : Mahkluk pemakan serbuk sari
12. Palisade : Deretan sel daging daun berbentuk batang yang berada pada lapisan atas daging daun tersebut
13. Pallium : Korteks cerebrum dengan bahan kelabu di bagian bawahnya
14. Palonologi : Ilmu yang mempelajari tentang serbuk sari
15. Pantalasik : Mahkluk hidup yang hidup di perairan pesisir dan lepas pantai
16. Pantogen : Sifat jamur simbion yang tidak terbatas hidup pada satu inang saja
17. Pantoporat : Serbuk sari yang permukaannya dilengkapi dengan lubang-lubang yang tersebar merata
18. Pantropik : Terdapat atau tersebar luas didaerah tropic
19. Pantropisme : Gerakan tubuh atau bagian tubuh mahkluk karena rangsangan yang tidak memiliki arah tetap
20. Papain : Enzim proteolitik yang terdapat pada getah tanaman pepaya
21. Papan biji : Bagian daging dalam bakal buah yang membawa bakal biji
22. Parabiosis : Penggunaan sarang yang sama oleh 2 koloni serangga sosial berlainan jenis dimana anak – anaknya dipelihara secara terpisah ; penghentian sementara kegiatan fisiologi
23. Paracoccus : Bakteri gram negative yang banyak terdapat di tanah
24. Parafil : Salah satu cabang mengandung klorofil yang terdapat diantara daun-daun dan pangkal lumut
25. Paragaster : Ruang tengah yang terdapat pada bunga karang
26. Parakori : Suatu makhluk yang hidup pada tubuh makhluk lain tetapi tidak bersifat sebagai parasit
27. Parakrosis : Proses perubahan warna
28. Paralimnion : Keseluruhan faktor yang mencangkup ruang dan waktu yang menyusun lingkungan suatu danau
29. Paralinin : Salah satu bahan dasar inti sel
30. Paramutualisme: Suatu simbiosis fakultatif yang menguntungkan kedua belah pihak
31. Paranuklein : Zat yang membentuk nukleus
32. Paraplasma : Bagian sitoplasma yang kurang aktif
33. Parasematik : Perilaku yang ditunjukkan untuk menakuti; mengelabuhi atau menjauhkan predator
34. Parasimbiosis : Suatu simbiosis yang tidak merugikan atau tidak menguntungkan kedua belah pihak
35. Parasit : Benalu; mahkluk yang hidup di dalam tubuh mahluk hidup lain dan akan mengambil makanan dari inangnya tanpa menimbulkan efek kematian bagi inangnya
36. Parasitik : Suatu tipe stomata yang pada kedua sisinya disampingi oleh satu atau lebih sel pelengkap yang sejajar dengan panjang lubang dan sel pelindungnya
37. Parasitologi : Cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang parasit dan parasitisme
38. Paratelum : Ruas terakhir pada tubuh serangga
39. Paratelmik : Mempercepat atau tidak menghalangi daur hidup parasit
40. Paratoni : Gerakan atau pertumbuhan yang dirangsang atau dihambat oleh faktor luar
41. Paravariasi : Suatu pengubahan bentuk selama perkembangan suatu individu yang disebabkan oleh keadaan lingkungan dan bukan karena faktor keturunan
42. Parcial culvation: Pengolahan lahan pertanian secara sebagian pada tempat tertentu yang akan ditananmi saja sebagai persiapan tanam
43. Parenkima apotrakea: Parenkima ketiak pada xilem sekunder yang biasanya terpisah dari pembuluh
44. Parenkima floem: Parenkima yang selnya berdinding tipis dan berhubungan dengan tabung tapis floem
45. Patabiotik : Mahluk yang menghabiskan seluruh hidupnya di serasah hutan
46. Patakola : Sifat suatu organisme yang menyenangi hidup diserasah hutan
47. Pati : Polisakarida heksosa yang terdiri atas inti amilosa yang dikelilingi oleh amilopektin; tepung halus yang berasal dari endapan ubi singkong
48. Patogen : Organisme yang bersifat menimbulkan penyakit; sifat mahkluk yang dapat menybabkan penyakit
49. Patogenik : Memiliki sifat dapat menimbulkan penyakit
50. Patologi : Ilmu yang mempelajari tentang penyakit pada manusia , hewan, dan tumbuhan
51. Patosistem : Sistem hubungan patologi antara patogen dengan inangnya yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi
52. Patroendemik : Tumbuhan diploid dengan penyebaran geografi sempit yang kemudian melahirkan keturunan poliploid yang tersebar lebih luas
53. Paurometaboli : Pola perkembangan yang memperlihatkan metamorphosis secara bertahap dengan perubahan yang tidak begitu Nampak
54. Pediofit : Tumbuhan yang banyak terdapat di daerah daratan tinggi
55. Pedonik : Makhluk yang tunbuh atau hidup didasar danau
56. Pedosfer : Bagian biosfer yang terdiri atas tanah dan makhluk hidup
57. Pektase : Enzim yang dapat memecah pectin
58. Pektosa : Suatu gugusan karbohidrat yang terdapat pada dinding sel tumbuhan
59. Pektoselulosa : Suatu selulosa yang bercampur dengan pektosa yang terdapat pada akar dan buah yang berdaging
60. Pelagad : Sejenis tumbuhan yang hidup di permukaan air laut
61. Pelagofit : Tumbuhan yang hidup di permukaan laut
62. Pelarian : Tanaman budidaya yang dapat hidup dan menyesuaikan diri di alam liar
63. Pelepah : Bagian tangkai daun yang berbentuk melebar dan berbentuk seperti tabung yang mengelilingi batang
64. Pelofili : Tumbuhan yang tumbuh di daerah lumpur dan tanah liat
65. Pemetaan : Penentuan letak gen sepanjang unting DNA
66. Pengataian : Pengukuran ukuran secara merata dan menyeluruh tanpa terjadi perubahan pada bagian tumbuhan
67. Pentagin : Bunga yang memiliki lima buah tangkai putik
68. Pentosa : Gula monosakarida dengan lima atom karbon dalam satu molekul
69. Penyela : Sekatyang bertahan terus bahkan hinga buah merekah
70. Penyerbukan : Proses menempelnya serbuk sari pada kepala putik
71. Pepagan : Kulit kayu; Jaringan terluar yang melapisi batang kayu
72. Pepsinogen : Bahan belum aktif pepsin
73. Persgian : Proses perubahan kimiawi yang terjadi pada substrat organic yang disebabkan oleh enzim yang dihasilkan oleh mikroorganisme
74. Periblem : Meristem yang menghasilkan korteks
75. Peridi : Kemampuan menghasilkan keturunan, buah, srebuk sari atau pertumbuhan pesat
76. Perifiton : Tumbuhan atau hewan yang melekat pada tumbuhan atau benda lain
77. Perigin : Cara pengaturan bagian – bagian bung yang menyebabkan bakal buah setengah terbenam karena benang sari, mahkota, dan kelopak ditempelkan pada tingkat yang sama debgan bakal buah
78. Periginium : Pembungkus tipis yang menyelubungi sporofit Byophyta
79. Perin : Selaput terluar spora beberapa paku – pakuan yang memiliki konfigurasi yang berbeda dari eksinnya
80. Perisikel : Selapis sel parenkima yang terletak antara endodermis dan silinder pusat pada akar tumbuhan
81. Perisiklus : Perikambium; lapisan terluar stele yang terletak langsung dibawah endodermis
82. Peri sperma : Jaringan yang mengandung banyak zat makanan pada biji
83. Peristom : Jaringan tipis yang terdapat sekitar mulut Diptera yang terbentuk dari dinding ventral kepala; daerah yang berada disekitar mulut kapsul lumut daun
84. Pertofit : Tumbuhan yang hidup pada jaringan yang melapuk atau pada jaringa mati pada inang yang hidup
85. Petrad : Suatu tumbuhan yang hidup pada bebatuan
86. Petrikola : Mahkluk yang suka pada habitat bebatuan
87. Petrofit : Tumbuhan yang hidup pada habitat bebatuan
88. pH : Logaritma negative konsentrasi ion hydrogen yang dipakai sebagai ukuran keasaman pada skala ukuran dari 0 (asam) melalui 7 (netral) sampai 14(basa)
89. Phaeomelanin : Melanin yang memiliki warna terang
90. Phellem : Jaringan penghasil lapisan gabus pada batang pohon yang telah tua
91. Photosiynthesis: Membuat bahan makanan dari bahan organic dengan energy yang berasal dari matahari
92. Phycocyanin : Komponen zat warna pada Cyanobacteria dan Rhodophyta yang berfungsi sebagai klorofil
93. Phycoerythrin : Komponen zat warna pada bakteri yang memiliki fungsi sama dengan klorofil
94. Phycologi : Ilmu yang mempelajari tentang ganggang
95. Phylum : Merupakan kelompok yang terdiri atas beberapa kelas dengan ciri-ciri yang sama
96. Phytium : Jamur yang menyebabkan penyakit rebah semai pada tanaman
97. Phytokimia : Sitokinin tumbuhan yang dihasilkan oleh pucuk akar yang berfungsi untuk merangsang metabolism dam pembelahan sel
98. Phytophthora infestan: Jamur yang menyebabkan penyakit pada daun tanaman kentang
99. Piezotropisme : Gerakan tumbuhan sebagai tanggapan terhadap rangsang berupa tekanan
100. Pigmen : Bahan pewarna yang terdapat pada tubuh tumbuhan atau binatang
101. Pijah : Bibit untuk pembudidayaan jamur di media yang telah disediakan; melepaskan telur dan sperma untuk pembuahan
102. Piknidium : TUbuh buah yang beriasi sel konidiogen Coelomycetes yang menghasilkan konidia
103. Pikniospora : Spora haploid dalam piknium jamur karat, bersel satu dan berukuran kecil yang berfungsi sebagai spermatium
104. Piknium : Salah satu sorus dalam daur hidup daun karat yang sering dilengkapi dengan hifa resepsif
105. Pinak akar : Cabang paling akhir akar
106. Pionir : Jenis hewan atau tumbuhan yang dapat cepat menyesuaikan diri dan berkembangbiak di suatu daerah yang baru dibuka dan tak didiami hingga memulai suatu perubahan secara besar-besaran ekologi
107. Pistil : Bunga betina yang tersusun atas beberapa karpel
108. Plagiogeotropisme: Tanggapan suatu bagian tumbuhan terhadap pengaruh gaya tarik bumi dengan arah pertumbuhannya yang membentuk sudut kurang dari 90 derajat terhadap garis arah gaya tarik bumi
109. Plagiosere : Suksesi okologi yang menyimpang dari arah alaminya karena campur tangan manusia
110. Plagiotropisme : Bentuk gerak tropisme yang arah pergerakannya membuat suatu sudut terhadap sumber rangsangan
111. Planktofit : Tumbuhan yang ukurannya sangat kecil yang hidup terapung bebas
112. Planofit : Tumbuhan air yang terapung bebas yang berupa planktofit berukuran sangat kecil dan pleustofit berukuran besar
113. Plesentasi buah : Penempatan bakal biji pada dasar bakal buah
114. Plasma : Cairan dalam tubuh makhluk yang sering digunakan untuk menyebutnya cairan yang terdapat didalam sel manusia , hewan atau tumbuhan
115. Plastisitas : Kemampuan mahluk untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya yang baru
116. Plastoderm : Suatu populasi yang dapat dibedakan dari kelompok lain berdasarkan perbedaan sifat-sifat fenotipe yang dimunculkan lingkungannya
117. Plastosianin : Protein yang mengandung tembaga yang berfungsi sebagi pembawa electron pada proses fotosintesis kloroplas
118. Pleiogami : Waktu yang tidak bersamaan terjadinya penyerbukan bunga-bungan tersebut berada dalam satu perbungaan
119. Pleogami : Pematangan dan peyerbuka bunga berbeda pada suatu individu tumbuhan dalam waktu yang berlainan
120. Polen : Serbuk sari;massa serbuk yang dihasilkan oleh stamen bunga yang membawa sel pembiakan
121. Poliad : Serbuk sari yang terdapat di dalam lelompok lebih dari empat
122. Poligini : Perkawinan yang dilakukan oleh satu jantan dengan beberapa betina;bunga yang memiliki tangkai putik
123. Polikarpik : Bentuk daur hidup tumbuhan yang menghasilkan bunga dan buah setiap musim selama bertahun-tahun
124. Polikultur : Sistem penanaman pada sebidang tanah dengan berbagai jenis tanaman
125. Polimorfisme : Terdapatnya beberapa bentuk yang dipertahankan dalam suatu populasi karena heterozigot alel memiliki nilai adaptasi yang lebih tinggi dibandingakan homozigotnya
126. Polinasi : Penyerbukan; melekatnya serbuk ke bagian ujung kepala putik
127. Polinia : Keseluruhan massa serbuk sari yang saling melekat menjadi satu
128. Polisaprob : Habitat tercemar yang memiliki konsentrasi bahan organic terdekomposisikan yang tinggi dan memiliki konsentrasi oksigen yang rendah
129. Polisepal : Keadaan kelopak bunga yang terbagi-bagi menjadi daun-daun kelopak
130. Polisperma : Bentuk buah yang memiliki banyak biji pada tiap-tiap karpel
131. POlistenohalip : Mahluk yang hanya dapat menghuni air yang memiliki kadar garam tinggi
132. Politoki : Tanaman yang brrbuah beberapa kali dalam daur hidupnya;mahluk yang memiliki banyak anak dalam satu sarang
133. Polong : Buah kering yang berasal dari sehelai daun merekah melalui kedua kampuhnya
134. Polusi :Pencemaran; kontaminasi ekosistem alami yang disebabkan adanya kegiatan manusia
135. Polyhibrid : Perkawinan dengan banyak karakter berbeda
136. Popisepal :Sifat kelopak yang terbagi atas daun kelopak
137. Populasi : Kumpulan individu yang sejenis yang hiduppda suatu daerah dan waktu tertentu
138. Porat : Suatu tipe permukaan serbuk sari yang memiliki lubang berbentuk seperti membulat
139. Porogami : Cara pemasukan tabung serbuk sari ke dalam bakal biji melalui mikropil
140. Pororat : Suatu tipe permukaan serbuk sari yang memiliki lubang majemuk
141. Potamad : Suatu tumbuhan yanh hidup di sungai
142. Potalium : Suatu komunitas yang hidup di sungai
143. Potamodrom :Mahluk yang berimigrasi hanya dalam lingkungan air tawar
144. Potamofili : Organisme yang hidup subur di sungai
145. Prairi : Daerah yang datar atau bergelombang tanpa adanya pohon-pohonan dan ditutupi secara alami oleh jenis rumput-rumputan
146. Praklisere : Suatu perubahan secara besar-besaran ekologi yang diawali dalam keadaan lebih kering dibandingkan dengan pascaklisere
147. Prapotensi : Kemampuan suatu induk meneruskan sifat-sifat kepada keturunannya melebihi kemampuan induk yang satunya
148. Preservasi : Pemeliharaan individu dengan atau populasi dengan program pembudidayaan dan penangkaran yang telah direncanakan untuk kepentingan pelestarian
149. Prisere : Perubahan secara besar-besaran ekologi pada suatu habitat yang belum pernah dihuni
150. Prokambium : Jaringan meristem yang membentuk berkas pembuluh
151. Proklimaks : Suatu tahapan dalam perubahan besar-besaran ekologi yang menggantikan klimaks iklim yang khas yang menunjukkan kemantapan suatu komunitas
152. Propagation : Berkembangbiak
153. Prospori :Produksi biji oleh tumbuhan yang belum berkembang sempurna
154. Protalus : Gametofit haploid paku-pakuan yang berasal dari spora dan membawa anteridium dan arkegonium
155. Protein : Polipeptida asam-asam amino denagn berat molekul yang tinggi
156. Protalium : Tingkat gametofit pada beberapa Gymnospermae yang bentuknya mirip daun dan berakar di tanah
157. Protoplasma : Zat pemberi kehidupan yang merupakan isi dari sel hewan dan sel tumbuhan
158. Protofloem : Unsur floem pertama dari berkas pembuluh
159. Protoklorofil : Etiolin;Suatu pigmen kuning yang terdapat di dalam klorofil tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap
160. Protonema : Bentuk kecambah pada lumut yang berbentuk seperti benang bercabang yang berasal dari spora hasil perkembangbiakan secara kawin
161. Protostele :Bentuk stele paling sederhana berupa batang pejal jaringan pembuluh dengan floem mengelilingi xylem
162. Pseudotrof : Pola nutrisi jamur parasit dalam kelompok Pseudomikoriza
163. Psikofili : Penyerbuka yang dilakukan dengan bantuan kupu-kupu
164. Psilad : Suatu tumbuhan yang hidup di savannah
165. Psilium : Komunitas yang hidup di daerah savannah
166. Psilofita :Tumbuhan paku sederhana yang hanya mempunyai dua genera
167. Psamofit : Tumbuhan yanh hidup pada habitat berpasiran lepas
168. Pseudoakuatik : Sifat mahkluk yang hidup pada tanah yang basah
169. Pseudoapogami: Peleburan dua sel vegetatifatau suatu ovum dan satu sel vegetative untuk membentuk sporofit
170. Pseudoepifit : Tumbuhan yang berkecambah di tanah dan kemudian menjadi epifit karena kehilangan akar dan bagian dasarnya
171. Pseodokopulasi: Cara penyerbukan yang melibatkan serangga jantan yang mencoba berkopulasi dengan bunga yang mirip serangga betina
172. Pseudomikoriza: Asosiasi antar jamur dan akar tumbuhan tetapi jamurnyasebenarnya adalah parasit
173. Pseudomonokarp: Sifat tumbuhan yang bijinya tetap terdapat pada dasar daunhingga terjadi penyebarluasan dengan cara pelepasan biji-biji tersebut

BY:FATIH BISYRIA (BIOLOGI 3 C; 201010070311110)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar